CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Minggu, 02 Juni 2013

161112



16-11-2012
00.21 WITA
Entah sudah keberapa kalinya, Fee melihat kearah ponsel hitam flipnya, dia membuka, menutup, kembali membuka dan menutupnya lagi. mata dan pikirannya benar-benar merawang, resah dan diam. Helaan nafas panjang tanpa sadar terus ia hembuskan, ia tahu, ia merindukan seseorang nun jauh disana, melewati lautan, pulau, waktu dan batas.
“aku tau, aku tak bisa melakukan apapun”
Terbayang, masih ada sisa 13 hari lagi yang harus ia lalui di pulau NTT dan NTB untuk tugas pemerintahannya. Muncul rasa muak dan lelah yang tiba-tiba hadir memenuhi benaknya, tak pernah ia sadari sebelumnya bahwa sebulan bukanlah waktu yang singkat untuk meninggalkan seluruh cintanya di kota Jakarta. Kota yang tanpa sangka saat ini sangat ia rindukan kebisingannya. Terbayang wajah lelaki yang selama 2 bulan terakhir memenuhi hari dan hati dirinya.
“belum ada SMS dari Dee”
Pesan yang masuk di kartu simpatinya dari lelaki yang telah sebulan ini menjadi kekasihnya terakhir pada pukul 10.41 WIB, mengungkapkan betapa ia merindu. 2 SMS telah Fee kirimkan untuk mengetahui sedang apa dan dimana seseorang yang pada awalnya ia kenal melalui media sosial itu, tetapi belum ada satu jawabanpun yang masuk ke ponselnya.
Fee memutuskan bangkit dari ranjang putihnya dan meninggalkan netbook yang masih tetap menyala untuk keluar mengambil secangkir kopi di pantry hotel, menyusuri lorong dan kamar-kamar yang sunyi, semilir angin membelai lembut tubuhnya yang hanya mengenakan kaus terusan cokelat dan memakai kaus kaki hijau.
Ia selalu merasa ragu, dan kembali merasa yakin disaat semuanya berjalan lancar dengan Deon, dan akan terus ragu jika keadaan memburuk, bertengkar dan berakhir acuh. Meskipun akan kembali baik dengan sejuta rindu untuknya.

0 komentar: